Penutupan Tahfiz Camp II MTs Negeri Pematangsiantar
Pematangsiantar (Humas). Hari Sabtu (30/3) menjadi momen bersejarah bagi para peserta Tahfiz Camp yang telah menghabiskan waktu selama 14 hari intensif memperdalam hafalan Al-Qur’an. Penutupan Tahfiz Camp yang diselenggarakan di Jalan Padangsidempuan Nomor 53 menjadi acara yang penuh makna, dihadiri oleh beragam pihak yang terlibat dalam kegiatan ini.
Acara dimulai pukul 11.00 WIB dengan suasana khidmat saat pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan Sari Tilawah mengalun indah, menghadirkan keheningan yang memikat hati. Sebagai pembawa acara, para peserta Tahfiz Camp dengan bangga memimpin rangkaian acara dengan penuh kecakapan.
Laporan hasil hafalan anak-anak selama 14 hari kemudian dibacakan oleh pembimbing Tahfiz, Ibu Fadillah Muslimah, S.Pd.I. Pratiwi, peserta yang berasal dari luar MTsN, menjadi peserta terbaik dengan hafalan sebanyak 18 juz, dengan tambahan 5 juz selama tahfiz camp ini. Disusul Yumna Azmi Noor dari MTs Negeri Pematangsiantar sebagai peserta terbaik kedua dengan hafalan 13 juz, dengan tambahan 3 juz selama tahfiz camp.
Peserta terdisiplin jatuh kepada Miftahul, dipilih berdasarkan penilaian ketat dari pembimbing selama kegiatan. Semua peserta diberikan sertifikat dan tali asih langsung dari Kepala Madrasah sebagai bentuk penghargaan atas kerja keras mereka.
Ustad Fahrurrozi, sebagai ustad pembimbing metode hafalan, mengingatkan semua bahwa menjadi ahlul quran tidak hanya tentang menghafal, tetapi juga mengamalkan ayat-ayat Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Kepala Madrasah mengakhiri acara dengan sambutan hangat sekaligus menutup acara secara resmi,”Dengan rasa syukur kepada Allah, insyaallah tahun ini kita bisa melepas siswa-siswi yang telah menghafal Al-Qur’an di atas 10 juz. Target saya kedepannya adalah agar anak-anak yang lulus dari Pematangsiantar pada tahun-tahun mendatang bisa menguasai 30 juz Al-Qur’an.”
Beliau melanjutkan, “Tentunya, kami telah menyiapkan saran dan prasarana yang dibutuhkan untuk mewujudkan visi ini. Beliau juga mengingatkan peserta bahwa perjalanan mereka dalam memperdalam pemahaman dan hafalan Al-Qur’an baru saja dimulai.
Acara juga diramaikan dengan penampilan-penampilan dari peserta, seperti pembacaan puisi, pidato singkat, pembacaan Asmaul Husna, dan nasyid, menambah kesan meriah penutupan Tahfiz Camp ini. Para peserta dan para guru pun berpisah dengan salam hangat, sementara para siswa kembali ke pelukan keluarga mereka masing-masing.
Ditemui setelah acara, beberapa peserta tahfiz camp mengungkapkan pengalamannya selama mengikuti kegiatan ini. Kezya, keyla dan fathiyah merasakan senang dan kebersamaan yang hangat dalam kegiatan ini. Mereka menemukan keluarga baru yang sama-sama berjuang dalam menghafal al Qur’an. Kezya yang awalnya merasakan takut tidak sanggup mengikuti kegiatan ini menjadi candu ingin terus mengikuti nya lagi. Terbukti Kezya dapat menghafalkan 2 juz dalam 2 minggu.
Penutupan Tahfiz Camp ini bukan hanya tentang akhir dari sebuah kegiatan, tetapi juga awal dari perjalanan spiritual yang lebih dalam bagi para peserta, dengan harapan mereka dapat menjadi duta Al-Qur’an yang gemilang dalam kehidupan sehari-hari mereka. (humas)